Tunanetra Terancam Tak Nyoblos
Jumat, 28 Februari 2014 – 00:48 WIB
''Untuk dua alasan ini, banyak masyarakat yang cuek sehingga mereka tak menggunakan hak pilih. Bahkan, seringkali ketika ada TPS keliling di bandara atau stasiun, banyak masyarakat yang cuek saja. Apalagi ini terkesan dibiarkan,'' tambahnya. Artinya, KPU bisa dianggap tidak profesional bila tidak menjamin semua kelompok masyarakat untuk bisa memilih.
Agus mengungkapkan, secara teknis, sebenarnya tidak ada masalah. Untuk tunanetra, belum adanya template berhuruf braille hanya masalah teknis. Untuk jenis masyarakat yang berpotensi tidak bisa memilih, ada yang namanya formulir A5.
Di bagian lain, Ketua KPU Jatim Eko Sasmito membantah jika pihaknya tidak mengindahkan jenis masyarakat yang berpotensi tidak memilih tersebut. ''Untuk template, ya itu masalah teknis pencetakan belaka. Untuk formulir A5, tentu saja kami siapkan,'' paparnya.