Tunggu, Ada yang Lebih Kakap Dibanding Johar dan Mbah Putih
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Antimafia Bola terus mendalami laga aneh PSS Sleman melawan Madura FC pada Liga 2 2018.
Kabagpenum Polri dan Juru Bicara Satgas Antimafia Bola Kombespol Syahar Diantono mengatakan bahwa dalam waktu dekat, pertandingan itu naik ke penyidikan. ’’Setelah itu, baru akan ada tersangka,’’ kata Syahar kepada wartawan.
Komisi Disiplin PSSI juga masih mendalami laga tersebut. Investigasi dan kajian secara mendetail harus lebih dulu dilakukan. Ketua Komdis PSSI Asep Edwin mengatakan, sanksi atau hukuman klub yang terlibat match fixing punya banyak kategori.
Jadi, dia tidak bisa serta merta menegaskan bahwa jika PSS terbukti melakukan pengaturan skor, sanksi degradasi akan diberikan. ’’Kami harus cek kode disiplinnya dulu. Macam-macam. Bisa juga dihukum seperti PS Mojokerto Putra kan?’’ katanya.
Karena itu, Asep tidak mau berkomentar banyak. Sebab, hingga saat ini, kebenaran kasus tersebut belum jelas. ’’Tapi, secepatnya kami lakukan rapat untuk itu. Bukti yang ada akan kami jadikan bahan rapat,’’ katanya.
Sementara itu, Jawa Pos telah melaporkan hasil investigasi terhadap mafia bola yang terbit dalam dua edisi, yakni Sabtu (5/1) dan Minggu (6/1), kepada Komdis PSSI.
Minggi, dalam diskusi terbatas yang diinisiasi Mata Najwa, Jawa Pos bersama dengan pegiat sepak bola yang lain juga melakukan sharing informasi terkait laporan yang sudah diturunkan kepada Satgas Antimafia Bola di Intiland Tower, Jakarta.
Tidak tanggung-tanggung, yang hadir dalam diskusi itu Ketua Satgas Brigjen Pol Hendro Pandowo dan Wakil Ketua Satgas Brigjen Pol Krishna Murti. Selain memaparkan perkembangan kinerja satgas dengan kasus-kasus yang mereka tangani, Hendro dan Krishna berusaha menyerap informasi terkait skandal sepak bola tanah air. Termasuk dari Jawa Pos.