Tuntut Polisi Bertanggung Jawab Atas Penyerangan Buruh di Bekasi
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka mengecam keras aksi penyerangan terhadap buruh oleh sejumlah anggota ormas di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/10) kemarin. Ia pun mempertanyakan keberadaan pihak kepolisian yang seharusnya menjaga para buruh dalam aksi mogok nasional.
"Memang tidak terjadi aksi represif dari aparat kepolisian. Hanya saja yang disesalkan kepolisian pun diam saat terjadi aksi anarkis dan premanisme yang dilakukan ormas tertentu," ujar Rieke melalui siaran pers yang diterima JPNN, Jumat (1/11).
Berdasarkan catatan Rieke, beberapa korban pengeroyokan mengalami luka berat. Bahkan ada yang tengah dalam kondisi kritis akibat luka bacok di kepala. Selain itu, massa ormas juga melakukan perusakan terhadap fasilitas pabrik.
Rieke yang merupakan anggota komisi IX DPR RI itu menegaskan, kepolisian harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Ia meminta Kapolri Sutarman untuk menjelaskan perihal tindakan anak buahnya di Polres Kabupaten Bekasi.
"Saya meminta bantuan Komisi III DPR RI untuk memanggil Kapolri," ujar politisi PDIP tersebut.
Lebih lanjut Rieke mengatakan, aksi penyerangan terhadap buruh harus ditanggapi serius oleh pemerintah. Jika tidak, maka pemerintah dianggap sengaja melakukan pembiaran untuk menghadang tuntutan kenaikan upah buruh.
"Saya desak Pemerintah SBY untuk menjalankan fungsinya sebagai pemerintah dan merespon peristiwa ini," tegas mantan artis sinetron tersebut. (dil/jpnn)