Turis Asing Belum Datang, Bali Kembali ke Budaya Asli
"Sebelum pandemi, kami bisa menyewakan 25 sampai 30 mobil sehari, tapi sejak April pendapatan kita nyaris nol," ujarnya kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.
Ia mengaku jika selama ini bertahan dari uang tabungannya untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu ia juga mengatakan ada keringanan untuk pembayaran cicilan mobil yang lebih lama.
Namun tanpa pendapatan artinya ia tidak bisa lagi memperkerjakan sopir untuk saat ini dan banyak di antara mereka yang sekarang terpaksa kembali bertani di desa masing-masing.
Eka mengaku sedih dengan pembatalan dibukanya Bali untuk turis asing, yang juga dirasakan oleh banyak pelaku dan pekerja industri pariwisata.
"Tapi bisa apa lagi? Kita hanya bisa menunggu kebijakan pemerintah," ujarnya.
"Saya pribadi berharap kita bisa segera mendapatkan vaksin."
'Sedih melihat warga lokal'