Turki Desak China Hentikan Penahanan Massal Warga Uyghur di Xinjiang
Aksoy mengatakan Turki telah menyampaikan keprihatinan ini dengan China di 'semua tingkatan' dan mendesak pihak berwenang untuk menutup pusat penahanan dan menghormati hak asasi manusia.
Turki juga mengatakan bahwa mereka baru mengetahui meninggalnya seorang musisi dan penyair Uyghur terkenal Abdurehim Heyit, di penjara yang sebelumnya dihukum selama delapan tahun karena salah satu lagu yang diciptakanya.
"Tragedi ini kembali menguatkan rekasi pendapat umum warga Turki mengenai pelanggaran serius HAM di wilayah Xinjiang." kata Aksoy.
"Kami berharap adanya reaksi ini mendapat perhatian serius dari pemerintah China."
"Kami menghormati dan berduka untuk Abdurehim Heyit dan semua yang lain yang telah kehilangan nyawa mereka mempertahankan identitas Muslim dan Turki mereka." kata Aksoy.
Kematian Heyit belum bisa dikonfirmasi secara independen.
Dalam reaksinya Kedutaan China di ibukota Turk Ankara sudah menyebut komentar Aksoy tersebut 'sebagai hal yang sepenuhya tidak bisa diterima' dalam jawaban panjang yang dimuat di situs mereka.
"Baik China dan Turki menghadapi tugas yang berat dalam memerangi terorisme."