Turki Makin Seenaknya di Laut Mediterania, Meresahkan
jpnn.com, ATHENA - Turki mengatakan bahwa kapal eksplorasi Oruc Reis akan melakukan survei seismik di daerah sengketa di Mediterania timur hingga 12 September. Pengumuman tersebut terang saja memicu kemarahan dari negara tetangganya, Yunani.
Turki dan Yunani, sekutu NATO, berbeda pendapat mengenai penguasaan sumber daya hidrokarbon di daerah tersebut.
Kedua belah pihak telah melakukan latihan militer di Mediterania timur, menyoroti potensi perselisihan yang meningkat tentang sejauh mana landas kontinen mereka.
Angkatan Laut Turki mengeluarkan peringatan yang mengatakan Oruc Reis akan terus melakukan kegiatan eksplorasi hingga 12 September. Sebelumnya telah dijadwalkan untuk kegiatan eksplorasi hingga 1 September.
Pernyataan itu datang setelah eksekutif Uni Eropa pada Senin pagi menyerukan dialog dengan Turki dan menuntut agar Ankara menahan diri dari langkah sepihak yang memicu ketegangan di Mediterania timur.
Kementerian luar negeri Yunani menyebut pernyataan itu ilegal dan mendesak Turki untuk meredakan ketegangan dan bekerja untuk stabilitas di kawasan.
"Turki terus mengabaikan seruan untuk dialog dan meningkatkan provokasinya. Yunani tidak akan rela diperas," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Meski begitu, lanjut pihak kementerian, Yunani akan terus mengupayakan kesepakatan maritim dengan Turki di kawasan itu berdasarkan hukum internasional dan hukum Laut. Pekan lalu, Yunani meratifikasi kesepakatan tentang perbatasan laut dengan Mesir.