Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Turki Menginvasi Suriah, Erdogan Salahkan Dunia

Selasa, 15 Oktober 2019 – 16:43 WIB
Turki Menginvasi Suriah, Erdogan Salahkan Dunia - JPNN.COM
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP

"Dari perspektif kami, semua warga Republik Arab Suriah, yang bukan anggota kelompok teroris, adalah sama. Secara khusus, kami menyamakan PKK dengan suku Kurdi Suriah," tulis Erdogan.

Presiden tersebut juga mengatakan Ankara akan menjamin bahwa tak ada anggota ISIS yang dipenjarakan di wilayah tersebut bisa bebas. Dia menyampaikan kesediaan Turki untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dan organisasi internasional mengenai rehabilitasi anak-anak dan pasangan petempur asing.

Di dalam artikel itu, Erdogan juga mengecam beberapa negara Eropa karena kegagalan mereka untuk menghentikan arus kombatan asing ke Suriah pada 2014 dan 2015.

"Barangkali pemerintah di negara tertentu Eropa, yang takkan saya sebutkan namanya, ingin menjelaskan kepada dunia bagaimana seorang warga negaranya dapat naik pesawat ke Istanbul pada 2014 dengan membawa amunisi di barang bawaannya yang sudah diperiksa," tulis Erdogan.

"Begitu juga, Prancis telah menghalangi penjualan senjata ke Turki, tapi mengapa negara tersebut mengabaikan peringatan yang berulangkali telah kami sampaikan mengenai serangan teror yang bakal terjadi?" dia menambahkan.

Dalam jawaban terhadap kecaman Liga Arab mengenai operasi Turki, Erdogan mengatakan pernyataan tersebut tidak mencerminkan perasaan dan pandangan sesungguhnya masyarakat Arab. "Liga Arab tak memiliki keabsahan. Karena mereka sangat tidak senang dengan upaya Turki untuk menyatukan kembali pengungsi Suriah dengan tanah leluhur mereka, berapa banyak korban perang yang telah mereka terima?" tutup pemimpin Partai AK itu. (ant/dil/jpnn)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sama sekali tidak merasa bersalah karena memerintahkan invasi militer ke Suriah yang telah menyababkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News