Uang Besar
Oleh Dahlan Iskan”Saya ini memang bukan profesor doktor, tetapi bacaan saya ini sama dengan mereka,” ujar Misbakhun. ”Waktu SMP saja bacaan saya itu sudah Das Kapital,” kata politisi asal Pasuruan itu.
Das Kapital adalah karya Karl Marx, pendiri komunisme. Buku itulah yang menjadi ”kitab suci”-nya orang komunis.
Prof. Didik Rachbini dan Mukhamad Misbakhun menjadi pembicara dalam webinar Sabtu lalu. Saya salah satunya.
Penyelenggara webinar itu: pengurus pusat KB PII --organisasi alumnus Pelajar Islam Indonesia.
Begitu serunya webinar hari itu. Yang rencana dua jam menjadi empat jam. Sampai pukul 14.00.
Untung webinar itu lebih ”merdeka”. Bisa ditinggal salat Zuhur tanpa harus pamit moderator.
Prof. Didik yang semula akan pamit lebih awal tidak tega meninggalkan kamera. Ia begitu khawatir akan risiko buruk cetak uang itu. Ia harus mengingatkannya. Sampai webinar itu ditutup.
Namun ia juga menegaskan ini. ”Saya tidak mengatakan teori yang disampaikan Pak Misbakhun itu salah. Di sini tidak ada salah atau benar,” ujarnya. ”Yang ada adalah risiko-risiko. Mana yang buruk dan mana yang lebih buruk,” tambahnya.