Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

UAS Diidolakan Warga Melayu Singapura, Menurut Bang Saleh

Rabu, 18 Mei 2022 – 10:12 WIB
UAS Diidolakan Warga Melayu Singapura, Menurut Bang Saleh - JPNN.COM
Ustaz Abdul Somad. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Jangan sampai ada kesan bahwa orang Indonesia disepelekan, dikecilkan, dan diperlakukan tidak baik. Kalau kepada UAS saja bisa seperti itu, tentu kepada warga negara Indonesia yang lain bisa lebih tidak adil lagi," katanya.

Saleh juga meminta agar Pemerintah Indonesia mendesak Pemerintah Singapura menyampaikan permohonan maaf.

Permintaan maaf itu perlu dilakukan agar ke depan tidak boleh ada lagi kasus serupa yang menimpa WNI di Singapura.

Kementerian Dalam Negeri Singapura sudah menjelaskan alasan melarang masuk Ustaz Abdul Somad Batubara ke wilayah kedaulatannya.

Berikut ini poin-poin penting alasan Kemendagri Singapura melarang UAS masuk ke wilayahnya.

1. Singapura menganggap UAS menyebarkan ajaran ekstremis dan perpecahan

“Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan perpecahan, yang tidak dapat diterima di masyarakat multiras dan multiagama Singapura,” kata Kementerian Dalam Negeri Singapura dalam pernyataan pers tertulis menanggapi Nota Diplomatik yang dilayangkan Kementerian Luar Negeri RI.

2. Pernyataan UAS soal bom bunuh diri jadi alasan Singapura

Kemendagri Singapura mencatat UAS pernah membuat pernyataan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi “syahid”.

3. Singapura menilai UAS pernah merendahkan komunitas agama lain

“Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal jin (roh/setan) kafir,” demikian pernyataan Kemendagri Singapura.

Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyampaikan pernyataan soal Ustaz Abdul Somad atau UAS yang dideportasi dari Singapura.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News