Ucapkan Selamat Natal, SAS Institute Serukan Persaudaraan Agama Abrahamik
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif SAS Institute Sa'dullah Affandy mengucapkan selamat Hari Raya Natal kepada semua umat kristiani yang merayakannya.
Kesempatan ini digunakannya untuk menyoroti hubungan antara pemeluk Islam dan Kristen, dua kelompok beragama yang memiliki kedekatan ideologis dan historis.
"Umat kristiani di seluruh dunia sebentar lagi akan merayakan kelahiran Isa Almasih atau Yesus Kristus, sosok yang dalam Islam menjadi salah satu nabi yang wajib dihormati dan dimuliakan, yakni tanggal 25 Desember 2022," ujar Sa'dullah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/12).
Dia mengakui ada masa-masa di mana hubungan kedua pihak merenggang akibat perbedaan teologis. Pertumpahan darah atas nama agama pun berulang kali terjadi.
Untungnya, lanjut dia, situasi kini sudah jauh lebih baik. Kelompok mainstream dalam kedua agama telah sama-sama mengedepankan dialog alih-alih jalan kekerasan dalam berinteraksi.
"Jika pun ada orang atau kelompok yang masih menggunakan kekerasan untuk menyerang kelompok atau agama lain, dapat dipastikan hanyalah oknum dari agama tersebut. Sayangnya, kasus intoleransi masih terjadi di Indonesia meski, sekali lagi, tidak mencerminkan mayoritas umat beragama itu sendiri," ujar dia.
Kontroversi terkait kebijakan pelarangan pendirian gereja di Cilegon misalnya, mendapat reaksi negatif dari publik yang secara langsung berarti mayoritas umat beragama di Indonesia tidak setuju dengan tindakan tersebut.
Lebih lanjut Sa'dullah mengatakan Isa Al-Masih memiliki posisi istimewa dalam Islam. Al-Qurán sendiri menyebut nama Isa dengan gelar al-Masih secara berulang-ulang sebanyak 11 kali.