UEA Terpikat Tebu Indonesia, Kok Bisa?
jpnn.com, JAKARTA - Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengatakan Uni Emirat Arab menyampaikan ketertarikannya untuk menanamkan modal pada perkebunan tebu dan industri gula di Indonesia.
"Saat ini sudah ada berbagai permintaan, sebagai contoh Uni Emirat Arab salah satunya ada tawaran untuk mengembangkan usahanya di Indonesia terkait perkebunan tebu, kemudian industri gula, dan industri turunannya," kata Kasdi dalam acara webinar mengenai Kemudahan dan Percepatan Pelaksanaan Berusaha di Sektor Pertanian Pasca Terbitnya UU Cipta Kerja, di Jakarta, Senin (2/7).
Kasdi mengatakan salah satu fokus dari Kementan adalah membuka peluang dan kemudahan berusaha di sektor pertanian agar investor menanamkan modalnya lebih besar lagi.
Dia menyebut UU Cipta Kerja mengamanatkan penetapan mekanisme perizinan berusaha menggunakan pendekatan berbasis risiko. Yaitu pendekatan yang memberikan analisis risiko kepada calon investor, dan juga fasilitasi dari berbagai pihak.
"Ada relaksasi bagi pengusaha dalam dan luar negeri dalam rangka mengembangkan usaha di sektor pertanian. Yang paling utama adalah fokus kami meningkatkan ekspor, kedua meningkatkan investasi. Tentu bisa mengundang investor sebanyak-banyaknya, utamanya investor luar negeri," kata Kasdi.
Kendati demikian, Kasdi menegaskan pemerintah juga memberikan peluang dan relaksasi yang meringankan bagi investor dalam negeri untuk tetap bertahan pada posisi yang strategis.
Kasdi menyebutkan sektor pertanian di Indonesia cukup menjanjikan dan terbukti tangguh dengan catatan pertumbuhan yang tetap positif sepanjang pandemi COVID-19.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan sektor pertanian pada triwulan kedua 2020 menjadi yang tertinggi di angka 16,24 persen. Pada triwulan ketiga 2020 di posisi 2,15 persen, triwulan keempat 2020 2,59 persen, dan triwulan kesatu 2021 tumbuh 2,95 persen. (antara/jpnn)