Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Uji Coba Intervensi Tim RSCM Sukses Turunkan Prevalensi Stunting di Pandeglang

Jumat, 17 Mei 2019 – 21:28 WIB
Uji Coba Intervensi Tim RSCM Sukses Turunkan Prevalensi Stunting di Pandeglang - JPNN.COM
Sebuah penelitian uji coba intervensi gizi spesifik di Desa Bayumundu, Kabupaten Pandeglang, Banten, memberikan harapan baru dalam mengatasi prevalensi stunting pada anak usia di bawah dua tahun. Foto: Ist

jpnn.com, PANDEGLANG - Sebuah penelitian uji coba intervensi gizi spesifik di Desa Bayumundu, Kabupaten Pandeglang, Banten, memberikan harapan baru dalam mengatasi prevalensi stunting pada anak usia di bawah dua tahun.

Penelitian itu dilakukan oleh tim dokter spesialis nutrisi anak dari RSCM yang dipimpin Damayanti R. Sjarif.

Hasil penelitian terbukti sukses menurunkan angka prevalensi stunting melalui pemantauan berat badan dan tinggi badan secara teratur di posyandu dan konseling nutrisi.

Terutama dalam hal konsumsi protein hewani yang tersedia setiap hari seperti, telur, ikan, ayam, dan susu.

Damayanti mengatakan, jika metode itu bisa diterapkan di daerah lain, ada peluang untuk mempercepat pencapaian target penurunan prevalensi stunting pada anak Indonesia.

"Langkah yang paling tepat untuk mengatasi masalah stunting memang pencegahan karena dampaknya yang permanen terhadap kognitif dan fisik anak," ujar Damayanti di Jakarta, Jumat (17/5).

Dia menambahkan, pencegahan penurunan kognitif adalah 2 tahun pertama kehidupan. Pada masa itu harus dipastikan nutrisi anak terpenuhi dengan baik dan pertumbuhan sesuai dengan usianya.

"Jika terdeteksi penurunan berat badan (weight faltering), harus segera ditangani secara medis untuk mencari penyebabnya dan solusinya. Oleh sebab itu, deteksi dini diikuti dengan intervensi nutrisi sangat diperlukan," jelasnya.

Sebuah penelitian uji coba intervensi gizi spesifik di Desa Bayumundu, Kabupaten Pandeglang, Banten, memberikan harapan baru dalam mengatasi prevalensi stunting pada anak usia di bawah dua tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close