Uji Coba Intervensi Tim RSCM Sukses Turunkan Prevalensi Stunting di Pandeglang
Tim dokter spesialis anak dari RSCM merupakan peneliti yang ditunjuk oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk melakukan intervensi gizi spesifik pada 174 balita di Desa Bayumundu, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Daerah itu memiliki angka stunting sebesar 37,9 persen berdasar data dan pantauan posyandu. Pada hasil pemeriksaan pertama, terdapat 54 balita stunting atau setara 41,5 persen dan 13 di antaranya balita di bawah dua tahun (26,5 persen).
"Dengan pemantauan rutin selama enam bulan sejak Agustus 2018 termasuk konseling pemberian sumber protein hewani dari telur, ikan, ayam dan susu, dapat menurunkan 8,4 perse prevalensi stunting pada balita dan 6,1 perse pada baduta," papar Damayanti.
Selain itu, ditemukan enam baduta stunting disertat gizi kurang dan sebelas baduta dengan kondisi weight faltering yang perlu dirujuk ke RSUD untuk mendapatkan pangan untuk kondisi medis khusus (PKMK).
Hasilnya, laju pertumbuhan baduta stunting dan weight faltering berhasil dipercepat dan menyelamatkan mereka dari kondisi stunting.
Pemberian nasihat nutrisi saja tidak cukup. Sebab, perlu deteksi dini stunting dengan pemantauan berat badan dan tinggi badan berkala oleh tenaga kesehatan.
Kompetensi tenaga kesehatan itu perlu ditingkatkan melalui pelatihan yang melibatkan kader pssyandu, bidan, dan petugas gizi lapangan.
"Selain screening malanutrisi pada balita, diperlukan sistem perujukan ke dokter puskesmas dan RSUD khusus stunting karena penyebab stunting antara lain adalah infeksi dan penyakit kronis lain," tambahnya.