Ujian Awal Mulus Aragones

Jumat, 01 Agustus 2008 – 10:30 WIB

ISTANBUL — Luis Aragones telah berhasil membawa Spanyol meraih juara Euro 2008. Ini mengakhiri dahaga publik Negeri Matador setelah menunggu selama 44 tahun. Saat ini, pelatih berusia 70 tahun tersebut membesuti Fenerbahce.

Pendukung klub Turki tentu berharap kesuksesan Aragones dikancah Eropa dapat menular di klub berjuluk Sari Kanarya. Pada musim lalu, dibawah besutan Zico, Fenerbahce melaju hingga perempat final even antarklub terbaik di Eropa tersebut. Ini adalah prestasi terbaik tim terbaik Turki.

Aragones pun memulai ujiannya di Liga Champions dengan mulus. Ini setelah Fenerbahce mengalahkan MTK Budapest 2-0 di Stadion Sukru Saracoglu pada first leg babak kedua kualifikasi Liga Champions kemarin dini hari. Ini adalah penampilan perdana pelatih asal Spanyol di even resmi bersama Fenerbahce pada musim ini. Liga domestic sendiri mulai berlangsung pada pertengahan Agustus

Pada laga Kamis (31/7), Aragones menurunkan pemain-pemain barunya. Seperti, bomber Daniel Guiza yang diduetkan dengan Semih Senturk. Duo striker itu tampaknya menjanjikan. Terbukti, serangan keduanya sering membuat kewalahan bek-bek MTK.

Meskipun, gol-gol tidak tercetak oleh para striker itu. Gol pembuka tercetak pada menit 15 melalui tendangan jarak jauh bek Roberto Carlos. Sedangkan, gol pengganda Fenerbahce disumbangkan gelandang Selcuk Sahin pada menit 59.

“Dalam laga seperti ini, kemenangan sangat penting. Tapi, saya akui kami masih harus terus memperbaiki diri,” komentar Aragones tentang pertandingan yang dilansir situs resmi UEFA. Dengan hasil ini, Sari Kanarya hanya butuh hasil seri pada laga leg kedua pada Rabu depan (6/8) di markas MTK Budapest untuk lolos ke babak ketiga kualifikasi.

Laga lainnya. Anderlecht yang juga tampil di kandang sendiri, dipaksa menyerah 1-2 dari klub Belarusia, FC BATE Borisov. Tuan rumah sebenarnya sempat unggul lebih dulu melalui Guillaume Gillet pada menit 66. Namun, Marcin Wasilewski membuat pelanggaran di kotak penalti dua menit kemudian, hingga diusir wasit karena sudah terkena dua kartu kuning.

Pelanggaran itu membuat BATE mendapat hadiah penalti. Sergei Krivets yang menjadi eksekutor, tanpa kesulitan membobol gawang Anderlecht untuk menyamakan kedudukan.