UKM Indonesia Gunakan Teknologi Digital untuk Fungsi Front Office
Survei menyoroti pernyataan adopsi, fokus transformasi digital untuk UKM IndonesiaSurvei juga menyimpulkan bahwa satu dari dua (50%) produsen Indonesia melihat robot sebagai hal yang vital untuk pertumbuhan dan daya saing di masa depan. Mereka mengakui nilai eksplosif dari otomatisasi dan teknologi di bidang manufaktur, tetapi kurangnya pendidikan yang sedang berlangsung, dukungan pemerintah, ekosistem teknologi dan pendanaan dianggap sebagai masalah utama yang menghambat adopsi teknologi yang meluas di sektor manufaktur/ produksi UKM.
Di sektor ritel, makanan & minuman dan perhotelan, UKM melihat bahwa transformasi digital dapat meningkatkan pengalaman pelanggan. Mereka memilih printer point-of-sale (POS) yang dapat terhubung dengan sistem dan aplikasi back-end seperti kontrol inventaris dan penyimpanan data, serta mampu berintegrasi dengan proses kerja lainnya.
Pertumbuhan sektor ritel negara ini, termasuk munculnya e-commerce, menghadirkan kebutuhan yang makin besar akan pencetakan dan pengemasan di antara para pengecer kecil spesialis yang sedang naik daun. Ini menyatakan kebutuhan - dan peluang - untuk solusi digital.
Hambatan dalam Penyebarluasan Teknologi
Meskipun minat untuk bergerak melampaui tahap awal perjalanan digital, hampir tiga perempat (73%) peserta Indonesia mengatakan bahwa mereka melihat transformasi digital sebagai proses yang mahal.
Sementara hampir setengahnya (46%) merasa organisasi mereka tidak memiliki keterampilan dan bakat yang diperlukan, ini sebenarnya merupakan pandangan yang lebih positif daripada yang lain di wilayah ini.
Hampir sembilan dari sepuluh yang disurvei (87%) - yang tertinggi di seluruh wilayah - mengatakan bahwa mereka memahami bahwa teknologi digital akan meningkatkan performa bisnis mereka secara keseluruhan. Termasuk pengalaman pelanggan, dan tujuh dari sepuluh (72%) mengatakan bahwa transformasi digital adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan pertumbuhan di sektor mereka.
“UKM telah menunjukkan dalam survei ini bahwa mereka ingin mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan performa bisnis dalam lingkungan kompetitif saat ini,” tambah Ishii.