Ulama dan Kiai Al-Wathoniyah Sebut Ganjar-Mahfud Sebagai Wujud Nasionalis & Religius
jpnn.com, JAKARTA TIMUR - Ulama dan kiai pimpinan Pondok Pesantren Al-Wathoniyah yang berjejaring dalam Persaudaraan Ganjar-Mahfud Al-Wathoniyah Jabodetabek (Pagarwaja) menilai pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merupakan duet yang merepresentasikan kebinekaan Indonesia.
Duet antara Ganjar sebagai politikus dan Mahfud MD sebagai teknokrat merupakan pasangan ideal saling melengkapi dengan ketokohannya yang nasionalis dan religius.
Ketua Yayasan Al Wathoniyah Al Hamidiyah, KH Ahmad Nurul Huda mengungkapkan keputusan para ulama dan kiai Al-Wathoniyah untuk mendukung eks gubernur Jateng dua periode dan mantan ketua mahkamah konstitusi (MK) Mahfud ini menilik rekam jejak serta latar belakang keduanya.
Hal ini diungkapkan KH Ahmad Nurul usai mengikuti kegiatan Pagarwaja bertajuk "silaturahmi, doa, serta zikir bersama" yang berlangsung di Al-Wathoniyah Pusat Putri, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (25/10).
Di kalangan ulama-ulama Nahdlatul Ulama (NU), Ganjar dan Mahfud merupakan paslon yang menjunjung tinggi nasionalis-religius. Keduanya memiliki latar belakang sebagai santri.
Ganjar adalah cucu mantu dari tokoh ulama kharismatik NU, (Alm) KH. Hisyam Abdul Karim. Sementara, latar belakang keluarga Mahfud MD adalah warga nahdiyin.
"Jadi, saya rasa hari ini terhubungkan sosok nasionalis dan religius yang ada di Pak Ganjar dan Mahfud MD dengan dukungan dari para kiai yang hadir hari ini," kata KH Ahmad Nurul.
Menurut dia, sifat nasionalisme yang ditunjukkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sejalan dengan apa yang ditanamkan oleh pendiri Pondok Pesantren Al-Wathoniyah, KH Hasbiyallah sejak tahun 1928.