Ultah
Oleh Dahlan IskanInisiatif catatan itu kadang dari saya sendiri. Sering juga atas permintaan redaksi. Begitu seringnya saya menulis di Jawa Pos sampai menimbulkan kesan negatif.
Ada yang bilang itu karena ‘koran-korannya sendiri’. Bukan karena mutu.
Azrul Ananda juga menulis seminggu sekali. Tiap hari Rabu. Di rubriknya yang terkenal: Happy Wednesday. Yang pembacanya golongan anak muda. Yang kumpulan artikelnya juga sudah terbit dalam bentuk buku.
Pembaca tulisan saya lebih dewasa (baca: lebih tua).
Mereka itulah. Yang menurut teman-teman tadi menginginkan saya terus menulis. Tentu mereka tahu: saya tidak mungkin lagi menulis untuk Jawa Pos.
Tapi di zaman digital ini semua orang bisa bikin ‘koran’. Bisa menulis sendiri, diedit sendiri, diterbitkan sendiri.
Bahkan bisa menulis sesering apa pun. Tanpa ada yang bilang ‘internet-internetnya sendiri’.
Tapi saya tidak pernah punya media online. Pun tidak tahu cara membuatnya.