Umat Islam dan Hindu Sri Lanka Kompak Tolak Jenazah Bomber Paskah
jpnn.com, KOLOMBO - Pemerintah Sri Lanka bakal membongkar kuburan dan memindahkan jasad pelaku teror bom Paskah setelah mendapat protes keras dari warga.
Para pelaku dikubur di pemakaman umum di distrik Batticaloa. Namun warga setempat tidak terima karena tempat pemakaman itu berdekatan dengan Gereja Sion yang menjadi salah satu sasaran serangan. Mereka menganggapnya sebagai penghinaan terhadap para korban.
Pekan ini, ratusan orang, termasuk kerabat mereka yang tewas dalam serangan di Gereja Sion, turun ke jalan memprotes penguburan para teroris tersebut. Massa memblokir jalan-jalan dan penegak hukum menembakkan peluru gas air mata untuk membubarkan mereka
"Mayatnya akan digali pada Senin (2/9) dan disimpan di kamar mayat sampai lembaga pemerintah menemukan tempat yang cocok untuk menguburkan mereka," kata juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera kepada Reuters.
BACA JUGA: Zahran Hashim, Corong Kebencian yang Dalangi Teror Paskah Sri Lanka
Sebelumnya, umat Islam Sri Lanka sudah lebih dulu menolak para pelaku dikubur di pemakaman khusus muslim. Penolakan itu membuat pemerintah memutuskan mayat-mayat itu dimakamkan di kuburan Hindu di Batticaloa.
Serangan teror Paskah terjadi pada 21 April 2019. Aksi bom bunuh diri yang menyasar gereja dan hotel di seluruh Sri Lanka menewaskan lebih dari 250 orang.
Polisi mengatakan setidaknya sembilan pelaku teror adalah anggota dari dua kelompok teror lokal, National Thawheedh Jamaath (NTJ) dan Jamathei Millathu Ibrahim. (ant/dil/jpnn)