UMB dan USM Ajak Generasi Muda Selamatkan Lingkungan, Begini Caranya
jpnn.com, JAKARTA - Bahaya kerusakan lingkungan sudah di depan mata. Sejumlah bencana yang terjadi akibat rusaknya lingkungan hampir setiap saat.
Sementara aksi nyata untuk mencegah kerusakan lingkungan belum menggembirakan.
Untuk itu, aksi nyata generasi muda sangat diperlukan guna menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan.
Demikian pokok pikiran yang mengemuka dari kegiatan Pengabdian Masyarakat (Community Services) yang diselenggarakan oleh Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana (UMB) bekerja sama dengan University Sains Malaysia (USM) di SMKN 60 Jakarta Barat Rabu (15/3/2023).
Kegiatan yang mengambil tema Digital Literacy and Enviromental Communication ini menghadirkan narasumber Dr. Moh Saifudin Bin Moh Saleh dari USM Malaysia, Dr. Ahmad Mulyana (UMB), Rizki Briandana, Ph.D (UMB), Dr. Afdal Makkuraga (UMB), Dr. Irmulansati Tomohardjo (UMB), Dr. Nur Kholisoh, Dr. Suraya (UMB), Dr, Ahmad Jamil (UMB), Dr. Nurhayani Saragih (UMB), Dr. Rosmawati Hilderia (UMB), Dr. Syaifuddin (UMB), Dr. Henni Gusfa, dan Dr. Leila Mona Ganiem.
Data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan bahwa hutan Indonesia sudah berkurang 956.258 hektare (ha) selama periode 2017-2021.
Angka tersebut setara dengan 0,5 persen dari total luas daratan Indonesia. Kualitas udara yang menjadi sumber kesehatan paru-paru juga mengalami kerusakan.
Indonesia mendapatkan peringkat ke-17 sebagai negara paling berpolusi udara di dunia dengan dengan konsentrasi PM2,5 tertinggi yakni 34,3 μg/m3.