UN Dinilai Sarat Kepentingan Pribadi
Senin, 06 Mei 2013 – 10:25 WIB
KARAWANG-Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) ditingkat Sekolah Dasar (SD) ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai SMA/SMK mempunyai tujuan baik untuk memetakan kemampuan siswa. Namun di balik itu, penyelenggaraan UN yang terus bermasalah dari tahun ke tahun dinilai akibat saratnya kepentingan pribadi dari banyak pihak sehingga UN dijadikan bentuk kemunafikan massal sebab diduga dimanipulasi pihak untuk kepentingan golongannya sendiri. ”UN terbukti tidak efektif karena tidak dapat menjembatani kondisi sekolah di daerah, serta tidak dapat memetakan pencapaian kompetensi atau pengendalian mutu pendidikan karena hanya mengujikan beberapa mata pelajaran saja. UN sebetulnya sebatas parameter bagi satu sekolah secara nasional. Namun sebagian sudah lebih banyak berperan menghakimi siswa dalam penentuan lulus atau tidak lulus. Hal tersebut menjadi diskriminasi dan bertentangan dengan UUD 1945," ujar salah seorang pengajar di Kabupaten Karawang, A. Sumirta kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN), Minggu (5/5).
Sumirta berpandangan, dari hasil latihan Unas, sebanyak 80 persen siswa hanya mendapat nilai asli kurang dari 50,00. Seandainya batas kelulusan minimal 50,00, berarti siswa yang lulus hanya 20 persen. Target dari pihak atasan, nilai kelulusan harus 100 persen. Demi menjaga nama baik sekolah, dinas, dan kabupaten/kota, berarti hasil nilai UN harus di atas 50,00 dan berupaya maksimal dari pihak sekolah membantu supaya nilainya di atas 50,00 bahkan berupaya supaya nilainya tinggi dan lulusnya 100 persen. "Nah, di sinilah bisa disimpulkan bahwa hasil nilai Unas telah membohongi siswa itu sendiri," ucapnya.
Disamping itu, penyelenggaraan UN yang setiap tahun pelaksanaan menelan dana ratusan miliar rupiah dinilai gagal meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pelaksanaan UN, menurutnya, membuat siswa dan guru mencari peluang untuk berbuat curang. "Setiap kali penyelenggaraan UN, para siswa hanya sibuk mengejar bocoran soal sedangkan guru aktif mencari siasat memfasilitasi siswa berbuat curang agar bisa mendapatkan nilai bagus dan lulus UN,” imbuhnya.
KARAWANG-Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) ditingkat Sekolah Dasar (SD) ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai SMA/SMK mempunyai tujuan baik untuk
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Wataru Endo hingga Takumi Minamino Ikut Latihan Timnas Jepang
-
Rudianto Lallo Minta Kejagung Tidak Tebang Pilih Dalam Menangani Kasus
-
STY Pastikan Kevin Diks Jadi Amunisi Lawan Jepang
-
Baleg DPR Dorong Regulasi Pengelolaan Nikel di Sultra Masuk Prolegnas
-
Erupsi Gunung Lewotobi, AHY Siapkan Langkah Taktis
BERITA LAINNYA
- Pendidikan
Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
Kamis, 14 November 2024 – 19:25 WIB - Pendidikan
Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
Kamis, 14 November 2024 – 11:18 WIB - Pendidikan
Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
Rabu, 13 November 2024 – 21:33 WIB - Pendidikan
Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life
Rabu, 13 November 2024 – 20:27 WIB
BERITA TERPOPULER
- Sepak Bola
Shin Tae Yong Berbunga-bunga Menjelang Laga Indonesia vs Jepang, Ini Pemicunya
Kamis, 14 November 2024 – 21:33 WIB - Sepak Bola
Timnas Indonesia vs Jepang: STY Minta Skuadnya Tampilkan Permainan yang Tak Akan Disesali
Kamis, 14 November 2024 – 22:38 WIB - Sepak Bola
Soal Kans Timnas Indonesia Menang Melawan Jepang, Jay Idzes Jujur Bilang Begini
Kamis, 14 November 2024 – 22:16 WIB - Kriminal
Lihat, Tersangka Perundungan Siswa SMAK Gloria 2 Langsung Ditahan Pakai Baju Oranye
Kamis, 14 November 2024 – 22:05 WIB - Kriminal
Seorang Istri di Blitar Dibacok Suami Pakai Parang, Jari Tengah Putus, Ini Motifnya
Kamis, 14 November 2024 – 22:54 WIB