Uncen Heboh! Dosen Demo Mahasiswa, bukan Sebaliknya...
jpnn.com - JAYAPURA - Suasana aneh muncul di depan gapura Universitas Cenderawasih, Waena Jayapura, Kamis (26/5). Demonstrasi terjadi. Namun kali ini, tak seperti biasanya. Bukan mahasiswa yang beraksi, namun dosen yang mendemo mahasiswa.
Dari pantauan Cenderawasih Pos, aksi ini dipicu oleh penutupan gerbang oleh sekelompok mahasiswa, sehingga kegiatan perkuliahan tak bisa dilakukan. Dosen dan staf pengajar bereaksi. Kemudian, sejumlah mahasiswa, di luar kelompok yang memalang kampus, juga ikut bergabung dengan kelompok dosen.
Umumnya demo di kampus biasanya mahasiswa yang berada di luar pagar dan berorasi, tapi kali ini justru mahasiswa yang di berada di dalam pagar dan dosen yang berada di luar pagar. Kedua kubu juga sama-sama berorasi menggunakan pengeras suara dengan jarak sekitar 15 meter saja, hanya dibatasi dengan pagar besi. Membingungkan.
Perwakilan dosen, Daniel Dawan yang sempat berorasi menyampaikan bahwa pihaknya menginginkan tak ada gesekan antara dosen dengan mahasiswa, yang diinginkan hanyalah aktivitas perkuliahan berjalan normal.
“Kami menganggap ini antara orangtua dan anak sehingga tak perlu ada cara yang kurang elok. Kami juga menginginkan kuliah ini berjalan seperti biasa. Sebab ini menjadi tanggung jawab kami dengan Tuhan kalau gagal membuat mahasiswa cerdas,” ucapnya.
Namun situasi ini sempat pecah ketika pagar ditutup dan para dosen sudah berada di depan gapura, tiba-tiba dari arah mahasiswa yang jumlahnya sekitar 40 orang ini langsung melempar batu dan salah satu dosen FKIP, Paul Johan Kawatu yang saat itu berada cukup jauh dari gerbang, justru terkena lemparan.
Akibat lemparan ini bagian mata kanan dosen berkacamata ini mengeluarkan darah dan langsung dilarikan ke RS Dian Harapan. Dosen yang sering dipanggil Pak John sendiri rencananya membacakan pernyataan sikap untuk diserahkan ke rektor.
Pantauan Cenderawasih Pos, saat dibaringkan sebelum dilakukan operasi, bagian mata kanannya terlihat bengkak dan masih mengeluarkan darah. Namun meski terbaring ia sempat menyampaikan bahwa ia ikhlas dengan kondisinya asal pintu gerbang dibuka. “Tidak apa saya seperti ini asal pintu bisa dibuka dan tak ada lagi pemalangan, biarkan anak-anak kuliah,” katanya.