Underpass REI
Oleh Dahlan IskanSetelah berhasil merumuskan nilai urunannya pasti sulit lagi: menentukan siapa urunan berapa. Pastilah dorong-dorongan: yang punya proyek besar di kawasan itu dong yang urunan paling besar. Pasti juga ada yang ngotot: bagi rata saja.
Saya ada juga mendengar berita gembira. Netty, yang proyeknya besar di Surabaya Barat, menyanggupi dengan gagah: akan urunan yang paling besar. Netty adalah bos besar Grup Puncak Permai.
Semula proyek ini direncanakan selesai dalam 18 bulan. Dengan biaya Rp 85 miliar. Dengan asumsi semua komitmen berjalan lancar.
Maka proyek pun dimulai. Ternyata banyak komitmen yang meleset.
Saya bisa memaklumi. Mengeluarkan uang segitu banyak tidak mudah. Kredit banknya saja banyak tersendat. Kok menyumbang begitu besar.
Namun proyek sudah terlanjur dimulai. Batas waktu penyelesaian juga kian mepet. Masa kepengurusan REI Jatim juga hampir habis.
Ir Danny Wahid Sutan ketiban tanggung jawab menyelesaikan proyek ini. Lulusan S2 Petra /NUS ini terpilih sebagai ketua REI Jatim yang baru. Danny harus berpikir keras. Juga harus mengorbankan perasaan lebih dalam.
Di lapangan pun ditemukan kendala besar. Yang tidak diperkirakan sebelumnya: ada pipa air raksasa. Harus terkena proyek underpass. Yang kalau diganggu bisa membuat warga seluruh Surabaya Barat tidak bisa mandi.