Ungkap Sukses PKH, Indonesia Berbagi Resep dengan Meksiko
jpnn.com, JAKARTA - Program Keluarga Harapan (PKH) sukses menjadi salah satu intrumen dalam menekan angka kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Harry Hikmat pada kegiatan South South Knowledge Exchange PROSPERA Mexico – PKH Indonesia di Kota Meksiko, hari ini.
Harry mengatakan profil kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan cukup signifikan selama 19 tahun terakhir. Angka kemiskinan Indonesia pada Maret 2018 menjadi 9,82%.
“Ini merupakan sejarah bagi Indonesia karena mampu menekan angka kemiskinan menjadi satu digit,” ungkap Harry di hadapan delegasi kedua negara.
Harry menyampaikan resep keberhasilan PKH sebagai program conditional cash transfer (CCT) atau bantuan tunai bersyarat di Indonesia.
“Bantuan sosial PKH telah terintegrasi dengan seluruh bantuan sosial di Indonesia, seperti beasiswa sekolah, jaminan kesehatan dan bantuan pangan," tutur Harry.
Dia menambahkan selain penyaluran bantuan tepat waktu, PKH juga mampu meningkatkan daya beli penerima manfaat. “Selain itu PKH juga meningkatkan kualitas SDM penerima manfaat dan mendorong kreativitas keluarga dalam pengembangan usaha ekonomi,” seru Harry.
Selain itu Harry juga menyampaikan turunnya angka ketimpangan atau gini ratio sebesar 0.004 poin pada tahun 2018 menjadi 0.389 dibandingkan tahun 2017 sebesar 0.393. Upaya menurunkan kemiskinan dan ketimpangan dilakukan dengan membangun pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur, meningkatkan pembangunan sosial yang inklusif dan berkeadilan (social justice for all), dan membangun perlindungan sosial yang terintegrasi.