Unisma dapat Kucuran Dana Hibah dari Kemenristekdikti
jpnn.com, MALANG - Universitas Islam Malang (Unisma) mendapat gelontoran dana hibah dari kemenristekdikti. Untuk dana penelitian saja misalnya, Unisma mendapat kucuran Rp 5 miliar dari Kemenristekdikti. Naik sekitar Rp 2 miliar dari tahun lalu.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisma Dr Ir H. Masyhuri Mahfudz MS T menyebut, meski ada dana besar, tapi pengusul proposal penelitian masih minim. Baru 28 peneliti. Minimnya pengusul proposal penelitian ini dampak dari adanya aturan ketat untuk mendapatkan dana hibah itu.
”Memang Kemenristekdikti mengubah aturan kelengkapan penelitian lebih detail. Jadi, kadang dosen ini masih perlu adaptasi dengan sistem baru,” terang Masyhuri.
Misalnya, untuk latar belakang penelitian, Kemenristekdikti meminta dosen hanya boleh menulis 500 kata saja. Padahal, kata Masyhuri, para dosen kebiasaan menulis lebih dari 500 kata hingga pada perincian pembelanjaan bahan penelitian harus ditulis sampai dengan satuannya.
BACA JUGA: Tidak Kuasai Matematika, Jangan Harap Guru Bisa Mengajar Informatika
Sementara, agar penyerapan dana ini matang, dosen harus fokus pada dua indikator penelitian utama. Yakni indikator ekonomi dan sosial di dalam pengabdian masyarakat (pengmas).
”Di Unisma yang populer penelitian berkaitan ketahanan pangan dan inovasi pembelajaran,” kata dosen fakultas pertanian ini.
Sebenarnya, untuk kampus klaster pertama seperti Unisma mendapat dana sebesar Rp 15 miliar. ”Tetapi itu tidak diberikan semua. Jadi, baru turun jika proposalnya sudah matang dan siap didanai,” singkat mantan sekretaris Lembaga Penelitian Unisma ini.