Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Universitas Brawijaya dan Lampung Dukung Kementan Kembangkan Diversifikasi Pangan Lestari

Selasa, 04 Agustus 2020 – 18:43 WIB
Universitas Brawijaya dan Lampung Dukung Kementan Kembangkan Diversifikasi Pangan Lestari - JPNN.COM
Mentan Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok. Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Daman Huri, mendukung gerakan diversifikasi pangan lokal dan family farming yang digaungkan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mewujudkan kemandirian pangan.

Dukungan itu salah satunya dengan melibatkan Mahasiswa untuk terlibat langsung pada program sistem pertanian terintegrasi Universitas Brawijaya.

"Fakultas Pertanian Brawijaya sekarang lagi mengembangkan sistem pertanian terintegrasi dan lestari. Di mana kami sudah merancang bidang sub tanaman yang terintegrasi dengan peternakan dan perikanan," ujar Daman Huri saat menghadiri penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan diversifikasi pangan lokal dan kegiatan pangan lestari, di Kantor Pusat Kementan, Selasa (4/8).

Penandatanganan antara Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Dekan Fakultas Pertanian enam perguruan tinggi dan sekolah vokasi IPB dan disaksikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Menurut Daman Huri, sistem pertanian terintegrasi adalah pengembangan sub pertanian mahasiwa Brawijaya dalam memanfaatkan lahan pertanian menjadi area peternakan dan perikanan.

Jadi, kata dia, mahasiswa dan masyarakat bisa saling bekerja sama melakukan budidaya ikan, pakan ikan dan hasil pertanian.

"Contoh, kami melakukan budidaya jamur kemudian limbah baglognya dicampur dengan kotoran hewan menjadi media cacing. Kemudian dari hasil budidaya itu akan menghasilkan vermikompos dan selanjutnya menjadi media tanam untuk sayuran," katanya.

Daman Huri menegaskan, semua sistem ini sudah diuji coba berkali-kali dengan hasil memuaskan karena tidak ada sampah atau kotoran hewan yang terbuang secara sia-sia.

Kementan mendapat dukungan dari Universitas Brawijaya dan Lampung dalam mengembangkan diversifikasi pangan lestari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News