Universitas Budi Luhur Lantik Rektor Baru, Bakal Kebut Ketertinggalan
Dia juga berjanji membawa UBL untuk mengejar ketertinggalan dari universitas lainnya, terutama dalam menerapkan Tridarma Perguruan Tinggi.
“Kami akan mendorong penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Kami benahi SDM, dan dorong dosen untuk terus update dengan ilmu kekinian,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua LLDIKTI wilayah 3, Prof Toni Toharudin mengingatkan bahwa pelantikan sejatinya bukan sekadar formalitas simbolik, tetapi memiliki makna penting yang harus dipahami.
Makna yang dimaksud ialah integritas, tanggung jawab, komitmen, dan kerja keras untuk mengemban sebuah amanah sebaik mungkin.
“Apalagi kita tahu bersama bahwa tantangan yang dihadapi perguruan tinggi ke depan cukup berat. Bukan hanya pengembangan akademik tetapi juga tantangan mempertahankan citra dan reputasi institusi perguruan tinggi,” jelasnya.
Prof Agus sendiri menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta (sekarang UNJ) program studi Fisika tahun 1987 dan melanjutkan pendidikan di USM Malaysia dengan prodi Fisika Semikonduktor dan menyelesaikan program doktoral di UTM Malaysia dengan Prodi Fisika Material.
Pria kelahiran Medan 26 April 1963 tersebut sebelumnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Binawan Jakarta, anggota BAN PAUD & PNF, dan Ketua LLDIKTI Wilayah 3.
Beberapa penghargaan pernah diraih Prof Agus, antara lain Satya Lencana Karya Sapta 30 Tahun dari Presiden RI (2019), dan penghargaan An Exhibition On Science & Technology 2003 : 7th – 9th August, Putra WTC – Kuala Lumpur (Bronze Medal: Exhibitor) dari Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia.