Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Universitas di Sydney Dikritik Setelah Menghapus Unggahan Twitter Soal Tiongkok

Senin, 03 Agustus 2020 – 22:20 WIB
Universitas di Sydney Dikritik Setelah Menghapus Unggahan Twitter Soal Tiongkok - JPNN.COM
UNSW telah memberhentikan sejumlah staff karena penghasilannya yang menurun dari mahasiswa internasional, yang kebanyakan berasal dari China. (AAP: Dean Lewins)

"Melindungi hak asasi manusia warga Hong Kong seharusnya tidak menjadi sesuatu yang kontroversial," katanya kepada ABC

Dalam program Q&A di ABC pada bulan Mei, ia mengatakan China adalah "pengganggu" dan Pemerintah Australia harus menentangnya.

Ia "meminta universitas untuk memastikan adanya perlindungan yang kuat atas kebebasan akademik dalam menghadapi ancaman itu".

Kedutaan China maupun UNSW tidak menanggapi permintaan ABC untuk memberikan komentar.

UNSW memiliki ikatan kuat dengan China

Mahasiswa dari China berjumlah hampir seperempat dari total keseluruhan mahasiswa UNSW, sekitar 16.000 orang, di luar hubungan bisnis dan kerja sama penelitian universitas tersebut, yang kuat dengan China.

Sosiolog University of Sydney, Salvatore Babones memperkirakan 22 persen dari pendapatan UNSW diperoleh dari biaya kuliah yang dibawa siswa internasional asal China.

UNSW juga menjadi rumah dari apa yang dikenal dengan 'Torch Innovation Precinct' pertama di luar China, yang diluncurkan oleh perdana menteri saat itu, Malcolm Turnbull, dan Perdana Menteri China Li Keqiang pada tahun 2016.

"Sejak tahun 1988, program Torch China telah berhasil menempatkan bisnis, universitas, dan organisasi penelitian di China dalam bidang sains dan teknologi untuk mendorong inovasi," kata siaran pers UNSW saat itu.

University of New South Wales (UNSW) menerima kritik setelah menghapus unggahan di Twitter yang bernada kritis terhadap Beijing

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News