Upacara Peringatan Anzac Di Gallipoli Berlangsung Aman
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengesampingkan Australia dari klaim pihak berwenang Turki yang telah berhasil menggagalkan rencana untuk menggagalkan upacara fajar peringatan Hari Anzac pada Kamis (25/4/2019) di Gallipoli.
Ancaman serangan di upacara peringatan Hari Anzac di Gallilpoli:
- Pihak berwenang Turki mengatakan mereka telah menangkap seorang tersangka anggota Negara Islam (ISIS) yang berencana menyerang upacara peringatan Hari Anzac di Gallipoli
- PM Australia Scott Morrison mengatakan penangkapan itu "cukup rutin" dan keterkaitan dengan upacara Gallipoli "tidak meyakinkan"
- PM Scott Morrison mengatakan upacara akan berjalan sesuai rencana
Pihak berwenang Turki mengatakan mereka telah menangkap seorang lelaki berkewarganegaraan Suriah berusia 26 tahun di Tekirdag, sebuah provinsi di barat laut dekat dengan semenanjung Gallipoli, pada pagi hari sebelum upacara fajar dilakukan.
Otoritas Turki mengatakan pria tersebut diduga anggota Negara Islam (ISIS) yang berencana melakukan serangan di Gallipoli.
Sejumlah sumber keamanan Turki mengatakan kepada ABC bahwa serangan yang direncanakan itu adalah sebagai balasan atas serangan di masjid Christchurch, Selandia Baru.
Seiring dengan ratusan warga Australia dan Selandia Baru berkumpul di Gallipoli, PM Australia Scott Morrison memperingatkan orang-orang agar tidak "melebih-lebihkan hubungan antara" penangkapan pria itu dengan upacara fajar peringatan Hari Anzac karena tersangka ditangkap sekitar 170 kilometer dari Anzac Cove.
"Sudah cukup rutin bagi otoritas Turki untuk menangkap orang-orang yang diduga memiliki hubungan dengan teroris," katanya.