Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Upaya Bea Cukai Soekarno-Hatta Mengedukasi UMKM Diapresiasi Ketua MPR RI

Selasa, 17 November 2020 – 17:23 WIB
Upaya Bea Cukai Soekarno-Hatta Mengedukasi UMKM Diapresiasi Ketua MPR RI - JPNN.COM
Bea Cukai menerima kedatangan Ketua MPR Bambang Soesatyo di Bea Cukai Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu. Foto: Humas Bea Cukai.

jpnn.com, TANGERANG - Kepala Bea Cukai Soekarno-Hatta Finari Manan beserta jajarannya menyambut kedatangan Ketua Majelis Permusyawartan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo, Rabu (11/11), untuk meninjau proses bisnis dan kinerja Bea Cukai yang berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Bambang memberikan apresiasi atas langkah Bea Cukai Soekarno-Hatta yang terjun langsung memberikan edukasi dan informasi ke berbagai pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mengekspor berbagai produk-produk lokal ke luar negeri. 

Bambang dalam kesempatan itu menyampaikan, PEN menjadi konsentrasi pemerintah pusat untuk mengatasi perlambatan ekonomi di masa pandemi.

“Pendampingan UMKM secara lebih instensif menjadi salah satu program dalam PEN tersebut,” ujarnya.

Menurut Bambang, selama ini kalangan UMKM terkesan takut berurusan dengan Bea Cukai karena membayangkan akan menghadapi kesulitan proses perizinan ekspor.

“Dengan terjun langsung ke kalangan UMKM, Bea Cukai Soetta telah membuktikan bahwa mereka adalah lembaga pelayanan publik, bukan lembaga dengan izin berbelit. Jadi, UMKM tidak perlu takut berurusan dengan Bea Cukai," kata Bambang.

Sementara itu, Finari Manan menjelaskan bahwa dengan terjun langsung ke UMKM, pihaknya telah meningkatkan kepercayaan diri pelaku usaha tersebut untuk menembus pasar internasional.

“Beberapa UMKM yang kami kunjungi seperti produk batik, kelapa, gula aren, dan tas kulit tentunya akan mampu bersaing di pasar mancanegara,” tutur Finari.

Sudah bukan zamannya lagi Indonesia dibanjiri barang impor. Justru sebaliknya, Indonesia yang harus membanjiri pasar dunia dengan barang hasil produksi Tanah Air.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News