Upaya Kementan Mengantisipasi Perubahan Iklim dengan Menerapkan Smart Farming
"Selain itu, produksi pangan terjaga efisiensi meningkat dan ramah lingkungan," katanya.
Dia menambahkan Penas XVI Padang menjadi ajang menyebarkan informasi inovasi terknologi terkait mengenai varietas unggul baru, alat mesin teknologi pertanian dan sistem pertanian modern seperti smart farming.
"Dua narasumber kita ini juga sudah mempraktekan smart farming, satu dari UPT Badan SDM dengan Roni angkat sebagai pengerak nya dan P4S sebagai pusat pembelajaran dari, oleh dan untuk petani Sri Wahyuni," katanya.
“Smart Farming itu mudah dan tidak mahal. Itu yang mau kami tunjukan di sini," tambahnya.
Smart Farming ialah solusi pertanian modern dalam mengantisipasi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global.
Kepala Bapeltan Lampung Roni Angkat menjelaskan tujuan menampilkan smart farming pada Penas teknologi untuk memperkenalkan kepada petani dan masyarakat Indonesia bahwa pertanian modern itu tidak harus mahal dan sulit sehingga membutuhkan keterampilan khusus.
Menurutnya, modern smart farming, low cost precision, merupakan metode pengembangan pertanian cerdas, di mana teknologi ini menggunakan Internet of Thing (IoT), yang dapat mendukung kegiatan pertanian.
"Kami sebagai UPT BPPSDMP mengembangkan Teknologi Low Cost Smartfarming di Balai Pelatihan Pertanian Lampung. Harapannya petani, penyuluh dan masyarakat yang hadir pada penas dapat mengetahui manfaat metode smart farming dan menerapkan," katanya