Update Analisis Tsunami, BMKG Sebut Ada 15 Gempa Susulan Bermagnitudo 5,6
jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan kepada masyarakat Flores, agar tak beraktivitas di pesisir pantai.
Hal ini menyusul gempa tektonik di wilayah laut Flores pada Selasa (14/12) pukul 10.20 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan gempa tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo 7,4. Episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 7,59 LS dan 122,24 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah barat laut Kota Larantuka, NTT, kedalaman 10 kilometer.
Dia menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Flores.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip," kata dia dalam siaran pers.
Dia menjelaskan guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara, dan Lembata. Kemudian, Tambolaka, Waikabubak, dan Waingapu, lanjut Bambang, getaran dirasakan nyata dalam rumah seperti truk berlalu.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," jelas dia.
Bambang melanjutkan hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini berpotensi tsunami.