Usai Bunuh Suami, Istri Mendekam di Sel, Pelakor Menghilang
Saat ini, Suci memang belum didampingi pengacara. Kanit Reskrim olsek SU IIpda Alkap, mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi psikologi Suciati. Evaluasi sementara, warga Jl Kemas Rindo, Lr Segayam, RT 42, Kertapati itu mulai bisa menerima keadaan.
“Kami tetap memantau dan menjelaskan kepada Suci untuk berkata sejujur-jujurnya, sesuai apa yang ida alami,” ungkapnya. Suci juga diminta sabar dan mengikuti saja proses hukum yang berjalan.
Meski dalam sel, Suci tetap menjalankan salat. Dua hari lalu, dia telah dibawakan mukena oleh keluarganya. “Sampai hari ini (kemarin), tidak ada permintaan apa-apa darinya,” imbuh Alkap.
Penyidik juga masih memproses berkas perkara Suci. Seorang tetangga Suci mengungkapkan, keseharian mereka terbiasa mendengar pertengkaran pasangan suami istri tersebut.
“Ciri kalau lagi ribut, pintu rumah pasti dikunci dari dalam,” kata wanita yang tak mau disebutkan namanya itu.
Karena itulah, para tetangga tidak dapat membantu. Keseharian Suci, di rumah mengurus anak-anaknya. Sedangkan almarhum Isnadi, kerja serabutan dan menjala ikan di sungai. Dikenal memang memiliki temperamen tinggi.
Sedangkan H (30), warga RT 46 yang disebut-sebut sebagai wanita idaman lain (WIL) Isnadi, informasinya berstatus janda anak satu. Warga mendengar kalau wanita itu bekerja di sebuah salon di Kertapati. “Soal benar tidak dia punya hubungan dengan suami Suci, kami tidak tahu pasti,” katanya.
Terpisah, H membantah tudingan kalau dirinya perebut laki orang (pelakor). Ditegaskannya, dia tak punya hubungan khusus dengan almarhum Isnadi. Juga tak ingin menjadi pemicu keributan pasangan suami istri itu.