Usai Digarap Polda Metro Jaya, Ustaz Alfian Tanjung Yakin Tidak Salah
jpnn.com, JAKARTA - Tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik, Ustaz Alfian Tanjung meyakini bahwa ucapannya terkait PDIP berisikan PKI, tidak salah.
Alfian mengatakan hal tersebut usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Rabu (31/5) pukul 21.30. "Gerakan komunisme ini memang muncul ya, proses berlangsung. Kami akan hadapi semua di pengadilan," kata Alfian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Sementara itu Abdullah Alkatiri selaku kuasa hukum Alfian mengatakan bahwa kliennya menjalani pemeriksaan selama delapan jam sejak pukul 13.00. Penyidik, kata Abdullah, menanyakan kepada Alfian seputar isi konten Twitternya yang menyatakan bahwa PDIP adalah sarang PKI.
"Kebanyakan tentang apa yang beliau lakukan selama ini, ceramah beliau, tulisan beliau dan sebagainya," kata Abdullah.
Mengenai pernyataan Alfian tentang PDIP adalah PKI, kata Abdullah, tidak bisa disebut fitnah sepenuhnya. Menurutnya, hal itu pernah diungkap oleh kader PDIP Ribka Tjiptaning dalam wawancara dengan Lativi pada 2002.
"Dia yang menyatakan bahwa ada 20 juta kader PKI di Indonesia. Dan itu pun menurut yang bersangkutan semua itu memilih partai tersebut. Itu ada referensinya. Beliau mempunya referensi baik dari tulisan maupun pendapat seperti itu," kata dia.
Selain itu, kata dia, satu hal yang membuat PKI masih hidup adalah dengan tidak dicabutnya TAP MPRS nomor 25 tahun 1966. Menurutnya, ini menandakan bahwa kader PKI terus berupaya mendapatkan legalitas di negeri ini.
"Jadi komunis itu masih sah sampai detik ini belum dicabut," terangnya. (mg4/jpnn)