Usai Dilarikan Dukun, Mahasiswi di Padang Sering Murung, Ada Infeksi di Rahimnya
"Adik saya pergi KKN pukul 10.00 WIB, pukul 18.20 WIB, dia (dukun) WhatsApp ayah. 'Maaf pak, ini C******, VR saya bawa'. Itu aja WhatsApp-nya,” kata F.
Setelah mengirim pesan singkat, nomor telepon seluler tersebut tidak aktif. Begitu juga dengan nomor handphone adiknya. Menurut F, adiknya sempat terdeteksi di daerah Kerinci.
"Terdeteksi di Kerinci, tetapi setelah dicari, tidak ketemu. Terdeteksi juga pernah ke hotel, pakai sepeda motor NMAX, tetapi ditolak pihak hotel ketika itu, karena tidak ada ikatan nikah,” ujarnya.
F menduga adiknya telah diguna-guna atau dihipnotis oleh sang dukun, karena selama ini adiknya tidak pernah membantah orang tua. Sebelumnya, adiknya juga tidak pernah berkomunikasi dengan dukun tersebut.
"Kalau memang sadar, saya yakin adik saya tidak akan mau. Pasti ini guna-guna. Saya yakin adik saya kena hipnotis," kata F. (tim/posmetropadang)