Usai Pawang Ucap Mantra, 3 Ekor Buaya Bawa Jasad Korban ke Pinggir Sungai
Itu adalah isyarat untuk memanggil buaya yang memangsa korban, sekaligus mengembalikan jasadnya. Tak berselang lama, muncul tiga ekor buaya membawa jasad korban ke pinggir sungai.
Warga yang melihat kedatangan buaya tersebut, ada yang berteriak agar buaya tersebut melepaskan jasad korban. Seakan mengerti, buaya yang membawa jasad korban lantas melepaskan dan langsung masuk ke dalam sungai.
“Ada warga yang usul untuk memburu buaya tersebut, namun hingga kini buaya-buaya tersebut tidak pernah muncul lagi,” lanjutnya.
Terpisah, Kapolsek Talisayan Iptu Faisal Hamid, mengaku rutin memberikan imbauan kepada warga di wilayah hukumnya, agar tidak lagi beraktivitas di sungai, terutama menjelang Magrib.
“Warga di Biatan Lempake saat ini sudah jarang berada di sungai. Rata-rata setiap rumah sudah memiliki sumur bor sendiri, karena tak mau lagi ada warga yang menjadi korban terkaman buaya,” singkat kapolsek yang membawahi wilayah hukum Kecamatan Talisayan dan Biatan tersebut.
Senada dengan Kapolsek Talisayan, Kapolsek Tabalar Ipda Nur Hadi juga rutin memberikan imbauan kepada warga di wilayah hukumnya. Termasuk memasang spanduk agar warga selalu waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sungai. Karena air sungai memang menjadi satu-satunya sumber air bersih yang bisa didapatkan warga Tabalar Muara hingga saat ini.
“Saya kerap meminta warga untuk tidak pergi ke sungai, namun mereka tidak memiliki sarana air bersih. Mau tidak mau, mereka harus turun ke sungai. Tapi saya minta mereka agar tidak berada di sungai menjelang pukul 18.00 Wita, karena itu untuk keselamatan mereka juga,” katanya. (*/yat/udi)