Usai Pulang Urus Warisan, Syamsul Arifin Kritis
jpnn.com - JAKARTA - Kondisi kesehatan mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin saat ini sangat kritis. Sejak Senin (17/2) hingga kemarin sore, terpidana kasus korupsi APBD Langkat itu terbaring di Rumah Sakit Santoso, Bandung, Jawa Barat.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Sukamiskin, Bandung, Giri Purbadi kepada JPNN menjelaskan, Syamsul sempat menjalani operasi jantung di RS Abdi Waluyo, Jakarta, pekan lalu.
"Usai operasi, dia balik lagi ke lapas. Tapi empat hari kemudian, jantungnya kambuh, anfal, Senin dibawa ke RS Santoso, hingga saat ini masih terbaring, kritis. Kasihan dia," ujar Giri Purbadi lewat ponselnya, kemarin (19/2).
JPNN menghubungi Giri untuk mengkonfirmasi mengenai kabar yang menyebut bahwa Syamsul sempat ke Binjai pada Jumat pekan lalu.
Semula, Giri mengatakan, itu tidak mungkin karena ketika menjalani operasi di RS Abdi Waluyo Jakarta pun, Syamsul dikawal dua personil Brimob dan satu petugas dari Lapas Sukamiskin.
Bahkan, Giri menyebut kabar itu mengada-ngada. "Aya-aya wae (ada-ada saja, red)," kata Giri. Bahkan, untuk meyakinkan bahwa Syamsul sedang dirawat di RS, Giri meminta wartawan JPNN datang langsung ke RS Santoso. "Datang ke rumah sakit aja, tapi jangan ramai-ramai bawa kawan-kawan wartawan, kasihan dia lagi kritis," kata Giri.
Belum puas atas keterangan Giri terkait kabar Syamsul sempat balik ke Binjai dan dikabarkan juga akan ke Pangkalan Brandan, selang beberapa menit JPNN menghubungi lagi Giri untuk menanyakan hal itu.
Nah, rupanya, Giri kali ini membenarkan. Barangkali, dia melihat terlebih dahulu surat-surat izin napi keluar lapas. Dia pun membenarkan bahwa ada izin yang diajukan pihak keluarga Syamsul agar mantan bupati Langkat itu diizinkan pulang sebentar untuk mengurus harta warisan.