Ustaz Mahfuz Curigai Skenario Menjadikan PKS Cuma Tim Sukses
Tegaskan Anies Baswedan Tak Pernah Jadi Representasi PKSjpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfuz Sidik menduga ada skenario untuk menjadikan partainya sebatas tim sukses pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dugaan itu muncul karena ada upaya Partai Gerindra membujuk PKS agar mengusung duet Prabowo Subianto-Anies Baswedan.
Mahfuz mendasari dugaannya pada pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono bahwa partai pimpinan Prabowo Subianto itu sedang melobi PKS agar melepaskan Anies yang juga gubernur DKI menjadi calon wakil presiden (cawapres) bagi Prabowo. Padahal, Anies bukanlah kader atau representasi PKS.
“Ya ada indikasi kuat PKS mau dipakai sebagai tim sukses saja. Cawapres akan diambil sosok lain di luar PKS. Bisik-bisik di luaran memang mengarah ke sosok Anies Baswedan,” ujar Mahfuz di Jakarta, Senin (7/5).
Lebih lanjut legislator PKS yang karib disapa dengan panggilan Ustaz Mahfuz itu mengatakan, partainya memang ikut mengusung duet Anies Baswedan-Sandiaga S Uno pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017. Namun, katanya, Anies tidak pernah mewakili PKS.
“Karena yang resmi diajukan PKS dalam Pilgub DKI tahun lalu Mardani Ali Sera sebagai cawagub mendampingi Sandiaga. Bahkan sudah ada deklarasi Sandi-Mardani di DPP PKS. Tapi nama Anies muncul di ujung dan membolduser duet Sandi-Mardani yang sudah dideklarasikan PKS. Entah dari mana datangnya?” tegasnya.
Mahfuz menambahkan, jika PKS mengulangi keputusan politiknya di Pilgub DKI 2017 untuk Pilpres 2019 maka hal itu akan buruk bagi partainya ke depan. Sebab, PKS akan sangat mungkin hanya dimanfaatkan untuk kemudian ditinggalkan.
“PKS hanya jadi pendorong mobil, tapi langsung ditinggal setelah mobil jalan kencang. Lihat saja apa yang terjadi di DKI saat ini, apakah ini akan diulang di pemilu 2019?” ujarnya.
Lantas, bagaimana nama Anies bisa muncul dan digadang-gadang menjadi cawapres dari PKS? Mahfuz enggan berspekulasi.