Usung Perdamaian, Digalang 'Seruan Pontianak'
Senin, 28 September 2009 – 17:12 WIB
Dia mengatakan, iklan ini tidak bertujuan mendiskreditkan etnis tertentu, dan menjadikan etnis lainnya korban. Namun, bagaimana upaya bersama agar pemerintah dan semua elemen masyarakat mengedepankan hukum positif di masyarakat.
Dalam iklan tersebut, mereka menerangkan bahwa "akar kekerasan" di Kalimantan Barat adalah pembantaian kurang lebih 3,000 orang Tionghoa pada 1967. Pada 1997, sekitar 600 warga Indonesia etnik Madura dibunuh di Sanggau Ledo. Pada 1999, setidaknya 3,000 khususnya orang Madura dibantai dan 120,000 melarikan diri dari Sambas.
"Kami punya kesan negara Indonesia membiarkan akar kekerasan merasuk semakin dalam," bunyi seruan tersebut.