Usung Perdamaian, Digalang 'Seruan Pontianak'
Senin, 28 September 2009 – 17:12 WIB
Akibatnya, banyak warga Kalimantan Barat menekankan simbol-simbol etnik, adat dan budaya secara tidak proporsional: Dayak, Jawa, Madura, Melayu, Tionghoa dan sebagainya. Bila ada persoalan kriminal biasa, orang menggesernya jadi persoalan kelompok etnik atau agama.
Para peserta seruan meliputi sarjana, termasuk Dr. Chairil Effendy, rektor Universitas Tanjungpura, Haitami Salim, ketua STAIN Pontianak.
Dr. Gerry van Klinken, seorang peneliti dari Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies di Leiden, Belanda, juga ikut mendukung seruan. Termasuk, politikus Frans Tshai dari Partai Demokrat juga ikut dalam seruan tersebut.