Utang Pemerintah Tahun Depan Tembus Rp 4.300 Triliun
’’Tidak ada negara yang tidak berutang. Amerika saja yang sering kasih utang ke kita, utangnya sendiri sampai 100 persen terhadap PDB mereka. Begitu juga Jepang, rasio utang mereka malah 220 persen terhadap PDB-nya,” bebernya.
Direktur Strategi dan Portofolio Utang Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Scenaider Siahaan mengatakan, pasar surat berharga negara (SBN) Indonesia cukup dalam dan likuid.
Dengan demikian, refinancing SBN jatuh tempo dapat dilakukan pemerintah.
Hal tersebut menjadi sebuah kesempatan yang baik untuk membiayai semua program prioritas pemerintah tanpa harus mengalokasikan dana secara sebagian atau seluruhnya untuk membayar SBN yang jatuh tempo.
’’Dengan kata lain, tidak ada pembatasan ruang gerak fiskal pemerintah akibat pembayaran utang jatuh tempo. Kecuali dalam kondisi pasar obligasi yang tidak likuid dan dangkal, upaya untuk refinancing utang yang jatuh tempo tidak mungkin dilakukan penerbit,” ujarnya. (ken/c7/sof)