Vaksin Nusantara
Oleh Dahlan IskanMinggu ini diharapkan badan obat dan makanan Indonesia itu mengizinkan dilakukannya uji coba lanjutan: uji coba tahap II. Dengan jumlah dan variasi sukarelawan lebih banyak. Dengan variasi dosis lebih luas.
Pun kalau sukses, BPOM akan mengizinkan lagi segera dilakukan uji coba tahap II. Dengan demikian izin pemakaian darurat bisa didapat awal Mei 2021.
Bukan main kebanggaan nasional kalau itu terwujud. Kalau semua tahapan sisa itu lancar maka Indonesia benar-benar akan bisa menyalip di tikungan. Sekaligus di banyak kelokan.
Pertama, Vaksin Nusantara ini akan bisa di tubuh kita seumur hidup. Tidak seperti vaksin yang sudah ada: hanya bertahan 1 tahun.
Ada yang bilang hanya 9 bulan. Bahkan lebih pendek lagi. Artinya, kalau pandemi tidak selesai 6 atau 9 bulan lagi kita harus vaksinasi lagi.
Kedua, suntiknya hanya sekali –pun tidak sakit. Lokasi penyuntikan tetap di lengan tapi tidak perlu dalam. Cukup mencapai bagian lemak.
Karena itu arah jarum suntiknya tidak harus tegak lurus. Tidak seperti suntik vaksin yang ada selama ini: jarumnya harus mencapai otot lengan. Harus dalam.
Posisi jarum pun harus tegak-lurus. Rasa sakit dari suntik vaksinasi yang ada sekarang ini timbul akibat teknik penyuntikan yang harus seperti itu.