Versi Polisi, Bobotoh yang Berulah
Perbuatan Bobotoh itu mengundang reaksi masyarakat di kawasan Tanjung Barat, Jaksel. Tak pelak, pada pukul 1.15, kata Rikwanto, lebih kurang 150 warga Tanjung Barat turun ke jalan membawa batu, botol, kayu, bambu menyerang dan men-sweeping massa Bobotoh yang ketinggalan dari bus rombongannya.
Polisi gabungan Polda, Polres, Polsek dan rayonisasi kurang lebih 160 personel membubarkan massa. Bahkan, tembakan gas air mata pun harus dikeluarkan. "Kemudian massa membubarkan diri dan masuk ke dalam perkampungan warga," kata Rikwanto.
Sekitar pukul 1.20, kata Rikwanto, mobil Patko Polsek Jagakarsa diserang warga karena ada massa bobotoh yang diamankan oleh mobil Patko tersebut dengan barang bukti satu molotov yang terbuat dari botol minuman penambah energi.
Suporter itu kemudian diamankan di Polsek Jagakarsa. "Pukul 1.30, arus lalu lintas dari arah timur dan barat sudah mulai dibuka kembali. "Arus lalu lintas kembali lancar," katanya.
Namun, pada pukul 2.30, di depan pintu Tol Lenteng Agung 3, massa Jakmania dan warga turun ke tol ingin sweeping bus Bobotoh. Namun, berhasil dihalau oleh pasukan gabungan.
Konsentrasi massa terbagi enam, yakni di perempatan Antam , perempatan Ranco, depan Kantor PKS, Pintu Tol Lenteng Agung 3, Perempatan Trakindo dan Pintu masuk Tol di dekat Kantor PKS.
Tim gabungan pun dengan sigap melakukan penjagaan dengan membagi pada tiga titik. "Pasukan dibagi di 3 titik rawan," katanya.
Kemudian, pukul 5.00, konsentrasi masa sudah nihil baik itu dari Tol JOR Pasar Minggu ke Jagakarsa. "Arus lalu lintas kembali normal," pungkas mantan Kapolres Klaten, Jawa Tengah ini. (boy/jpnn)