Video Itu Brimob Sedang Musnahkan Amunisi RPG
Untuk senjata pelontarnya, Brimob berencana untuk memuseumkannya. Senjata itu akan dipajang agar Brimob mengetahui bahwa dulu memiliki senjata tersebut dan dipergunakan.
”Tentunya akan diceritakan bahwa senjata itu digunakan sebelum reformasi, saat masih bersama ABRI,” terangnya.
Dia meminta agar polemik senjata RPG itu tidak diperpanjang. Sebab, semuanya sudah klir bahwa senjata itu bukan pengadaan baru dan sekarang sudah dimusnahkan. ”Jadi, sudah soal senjata,” ujarnya.
Sementara Kepala Divisi Pembelaan Hak Asasi Manusia Arif Nur Fikri menerangkan bahwa polisi merupakan pelayan masyarakat yang tentunya Brimob yang ada di dalamnya juga harus mengikuti perubahan.
”Sekarang itu polisi harus humanis dan menjauhi penggunaan kekerasan,” terangnya.
Sebab, polisi bukan lagi militer. Namun, sipil seperti yang lainnya. Sayangnya, kultur militer sepertinya susah untuk dihilangkan. ”Masih ada yang ingin membudayakan milter di tubuh Polisi,” tuturnya.
Dia menerangkan , polisi merupakan sipil yang dipersenjatai. Sehingga, spesifikasi dari senjatanya jauh berbeda dengan militer. ”Sangat berbeda,” terangnya. (idr)