Vikjen KAJ Harapkan Kader PMKRI Jadi Garam Bagi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
“Di satu sisi menjadi kekayaan, kekhasan, dan tentunya kebanggaan kita semua. Namun, di satu sisi juga terkadang dapat menjadi hal yang sangat sensitive,” ujar Romo Samuel.
Menurut dia, isu identitas dari keberagaman ini juga sangat rentan dipelintir untuk kepentingan tertentu dan pada tahapan tertentu berpotensi terjadi konflik horizontal.
Komisaris Daerah PMKRI Regio DKI Jakarta Evensianus Dahe Jawang mengatakan persoalan kebinekaan saat ini berkaitan dengan intoleransi dan radikalisme.
Evensianus mengajak semua pihak memiliki kesadaran bersama dalam merawat keberagaman dengan berkolaborasi di semua elemen masyarakat . Salah satunya kegiatan Pendidikan dan sosialisasi terkait aksi nyata seperti membangun ruang dialog antarumat beragama.
Wakil Bendahara Umum PB HMI Deni Iskandar menambahkan organisasi yang tergabung dalam Kelompok Cipayung (HMI, PMKRI, GMNI, GMKI dan PMII) harus menjadi garda terdepan di tengah kebinekaan Indonesia.
“OKP Kelompok Cipayung perlu menjadi pioner. Ada banyak aksi nyata yang harus dilakukan. Salah satunya melalui dialog sebab setinggi-tingginya ilmu, tanpa amal adalah mati,” ujar Deni Iskandar.
Okky Tirto selaku Koordinator Nahdliyin Muda Connection mengatakan mahasiswa Katolik harus sabar dalam mewujudkan garam dan terang bagi sesama dan lingkungan.
“Jalan menjadi garam dan terang adalah jalan mendaki beronak duri. Sebab kerap kali, minoritas dilihat seperti gula dalam secangkir kopi. Kurang dan lebih gula disalahkan, ketika takaran pas kopi dapat pujian. Proficiat mahasiswa Katolik Indonesia,” kata Okky Tirto.