Virus Korona Jatuhkan Harga Minyak Mentah
jpnn.com - Harga minyak mentah jatuh lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dengan Brent mencatat penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari satu tahun.
Penurunan tersebut tidak lepas dari kekhawatiran bahwa virus korona akan menyebar lebih jauh di Tiongkok, konsumen minyak terbesar kedua di dunia, membatasi perjalanan dan permintaan minyak.
Virus yang telah menewaskan 26 orang dan menginfeksi lebih dari 800 telah mendorong penangguhan angkutan umum di 10 kota Tiongkok, sementara kasus infeksi telah ditemukan di beberapa negara Asia lainnya, Prancis dan Amerika Serikat.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret turun 1,35 dolar AS atau 2,2 persen menjadi berakhir pada 60,69 dolar AS per barel. Acuan global mencatat penurunan 6,4 persen minggu ini, kerugian mingguan terbesar sejak 21 Desember 2018.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret berakhir 1,40 dolar AS atau 2,5 persen lebih rendah menjadi menetap di 54,19 dolar AS per barel. Acuan AS mencatat penurunan mingguan 7,4 persen, terbesar mereka sejak 19 Juli.
"Ini semua tentang virus corona sepanjang waktu, dan kami tidak mendapatkan tanda-tanda bahwa semuanya menjadi lebih baik," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group di Chicago.
Otoritas kesehatan khawatir tingkat infeksi dapat meningkat selama liburan Tahun Baru Imlek akhir pekan ini, ketika jutaan orang Tiongkok bepergian.
Pengalaman dengan wabah sebelumnya seperti SARS pada 2003 dan MERS pada 2012 menunjukkan dampak ekonomi dari wabah relatif kecil.