Waduh, Selat Sunda Diselimuti Kabut Asap
jpnn.com - MERAK - Kawasan perairan Selat Sunda diselumit kabut asap kiriman dari Pulau Sumatera. Kondisi ini dianggap cukup mengganggu aktivitas lalu lintas penyeberangan kapal di lintasan Merak - Bakauheni, terutama lalu lintas kapal motor penumpang (KMP).
Nahkoda KMP Jatra III, Kapten Nanang Ariswibowo mengatakan, akibat adanya kumpulan kabut asap itu, jarak pandang di perairan pun cukup terganggu.
"Saat ini jarak pandang itu cuma dua mil. Kalau dalam kondisi normal, Pelabuhan Bakauheni (Lampung) pun dari Merak bisa terlihat jelas dengan teropong," ujarnya dilansir Radar Banten (Grup JPNN.com), Selasa (27/10).
Kondisi ini, kata dia, sudah terjadi pada beberapa hari belakangan. Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut, pihaknya pun meningkatkan pengawasan pada radar kapal.
"Yang paling parah itu dua hari yang lalu. Saat ini (kabut asap) masih ada, cuma sudah mulai berkurang," imbuhnya.
Sementara itu, General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Yanus Lentanga mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan secara intens terkait dengan pergerakan kabut asap di perairan Selat Sunda.
"Kalau dilihat dari kasat mata memang kabut asap terlihat jelas. Kami pun sudah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh nahkoda kapal yang beroperasi di sini (lintasan Merak - Bakauheni) agar mewaspadai manakala daya pandang yang terganggu. Kalau memang terganggu, kami mengimbau agar seluruh fungsi alat navigasi itu lebih diaktifkan, di samping harus tetap berhati-hati secara manual dalam hal pengamatan," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, terkait dengan kondisi itu pihaknya belum menerima pemberitahuan secara resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kalau pada akhirnya sangat mengganggu navigasi pelayaran, kami juga berharap kepada pihak otoritas dari KSOP maupun OPP juga bisa turut memberikan imbauan, bila perlu hingga (aktivitas pelayaran) dihentikan sementara," tandasnya.(radarbanten/jpnn)