Waduk Jatibarang, Asyik Berselancar di Bendungan Nan Indah
Destinasi air yang tergolong anyar ini mulai diserbu orang. Terutama hari Minggu dan tanggal merah. Warga kota maupun luar kota datang jauh jauh untuk menjajal keelokan waduk terbesar di Semarang ini. "Kalau hari libur bisa ratusan orang per hari," kata Jumadi, petugas penjaga tiket masuk.
Karena tergolong baru, pengelola masih memberi kelonggaran tiket murah termasuk untuk wisata keliling waduk dengan kapal motor.
"Selain keluarga dan muda mudi, banyak pengunjung dari kalangan sekolah,” imbuhnya.
Waduk Jatibarang dibuka dua tahun lalu setelah dibangun selama empat tahun. Proses pengisian air pada 5 Mei 2014, bertepatan dengan Hari Air Sedunia Ke-22 oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Resmi beroperasi pada 11 Mei 2015. Tujuan utama pembuatan waduk Jatibarang adalah untuk menampung air, menahan banjir, dan pembangkit listrik.
Area Bendungan Jatibarang ini sebenarnya meliputi 4 kelurahan dari 2 kecamatan. Yaitu Kelurahan Kandri dan Kelurahan Jatirejo di Kecamatan Gunungpati, serta Kelurahan Kedungpane dan Kelurahan Jatibarang masuk Kecamatan Mijen. Pintu masuk area wisata berada di Gunungpati dan Kantor Pengelolaan waduk berada di Jatibarang.
Saking luasnya, di tengahnya ada pulau kecil. Bukit/pulau Kreo inilah yang dipakai kawasan pembiakan 500 ekor lebih monyet ekor panjang yang menjadi daya tarik wisata Goa Kreo. Menuju mulut Goa Kreo dihubungkan dengan jembatan gantung di atas waduk.
Yang menarik, menuju Waduk Jatibarang pengunjung akan melewati desa wisata, yaitu Desa Kandri. Penduduk desa menyajikan souvenir dan olahan makanan khas yang menarik. Tertarik jelajah bendungan? Ayo datang ke Waduk Jatibarang Semarang.(adv/jpnn)