Wagub Bali Pergoki Modus Curang Wisata Murah ala Tiongkok
Pakai Foto SBY dan Jokowi, Gunakan Stempel Berlambang GarudaDengan demikian, transaksi itu tak tercatat di Indonesia. Praktis, Indonesia juga tak bisa menerapkan pajak.
“Dan satu lagi yang menyedihkan. Mereka pakai stempel garuda untuk menguatkan bahwa ada jaminan dari Indonesia. Seolah-olah kalau saya jadi wisatawan, stempel garuda ini menguatkan bahwa ini jaminan dari pemerintah Indonesia,” tutur Cok Ace.
Wakil gubernur yang juga pelaku pariwisata itu mengatakan, jika praktik tersebut terus dibiarkan maka citra pariwisata Bali akan dirugikan. Bahkan, Bali tak memperoleh untung apa pun dari paket wisata murah ala Tiongkok.
Dari segi citra dan ekonomi, kata Cok Ace, Bali hanya mendapatkan sampahnya saja. Anehnya, ketika rombongan Cok Ace datang, ada barang-barang yang langsung dibungkus dan digulung oleh karyawan toko itu.
“Alurnya wisatawan masuk ke dalam satu ruangan dan diberi penjelasan. Terus mencoba lateksnya. Saya pikir tadi pegawai spa tidur-tiduran di lateks dan lain sebagainya,” bebernya.
Ada foto Presiden Jokowi dan SBY memakai batik. Di sampingnya lateks yang dijual bukan buatan Indonesia.
“Saya khawatir ini menjadi bahan promosi seolah - olah dipakai oleh Presiden RI. Ini lho barang- barang seolah-olah seperti itu. Saya sebagai wisatawan melihat kejadian seperti itu seolah olah seperti itu. Tapi, begitu kita masuk langsung digulung dan dibungkus,” keluhnya.
Cok Ace memastikan sidaknya kali ini untuk menanggapi pemberitaan media bahwa paket wisata ke Bali dijual murah oleh agen-agen nakal di Tiongkok. “Dan, ternyata benar. Jelas, ini sangat merugikan pariwisata Bali,” tukas Wagub Cok Ace.(rb/feb/mus/JPR)