Wah, Ada Pameran Virtual Robot Kolaboratif Pertama di Asia Pasifik
Manufaktur padat karya sangat terpukul oleh langkah-langkah penanganan COVID-19 oleh pemerintah daerah seperti melakukan pembatasan jarak dan sosial, yang kerap diperpanjang.
Namun, langkah-langkah tersebut memberikan peluang bagi para produsen yang berfokus pada tenaga kerja.
Serta memikirkan kembali operasi mereka, tentang bagaimana caranya menjaga produksi agar tetap berjalan.
Seraya mematuhi langkah-langkah dan peraturan yang ada tanpa mengorbankan efisiensi biaya.
Selama pandemi, perusahaan juga memikirkan model operasi yang bisa bertahan di masa depan dan memikirkan strategi agar lebih tahan banting.
Sejalan dengan itu, para tokoh teknologi robot menilai cobot menawarkan jalan keluar untuk industri di masa depan.
Mereka mengklaim cobot merupakan alat yang gesit dan bisa diaplikasikan secara inovatif di seluruh dunia, terutama di pasar ASEAN yang sedang berkembang.
Di ASEAN, menurut mereka, tingkat adopsi cobot dan robot industri terus melampaui pasar yang ada di negara-negara Barat yang sudah mapan.