Wajib Waspadai Faktor Nonteknis
Rabu, 22 Desember 2010 – 05:59 WIB
Dia mengatakan, selama ini memang tidak pernah terbukti ada pemain yang berhasil disuap oleh bandar judi. Tapi, dengan jumlah sogokan yang mencapai ratusan sampai miliaran rupiah, bisa membuat siapa saja tergiur. "Saya berharap semua komponen dalam timnas mampu menjaga mental mereka, agar tidak menyesal di kemudian hari," urai pria kelahiran Singaraja, 8 Juli 1942 itu.
Berdasarkan pengalamannya memanajeri timnas kala terakhir kali meraih emas SEA Games 1991, hari-hari menjelang final adalah waktu di mana faktor nonteknis terasa begitu kencang. Beruntung, saat itu, Indonesia berhasil mengalahkan Thailand di final melalui adu penalti. Sebelum final itu digelar, banyak orang yang ingin menemuinya. Tapi, dia menolaknya. Manila yakin, banyak orang-orang yang ingin bertemu dengannya saat itu adalah bandar judi yang akan menyogoknya.
Menurutnya, ofisial dan tim pelatih harus melakukan langkah preventif akan kekhawatirannya itu tidak terbukti. Para pemain harus diisolasi. Tidak boleh menerima telepon dari siapa pun, tidak boleh memberikan keterangan kepada pers. Tujuannya, agar saat bertanding mereka benar-benar berkonsentrasi saat berada di lapangan.Faktor nonteknis juga bisa berasal dari keluarga. "Seumpama, tiba-tiba ada telepon yang mengatakan salah seorang keluarga pemain sakit, bisa berpotensi mengganggu permainan mereka," paparnya.